Sejarah Istana Bogor Keajaiban Budaya yang Tersembunyi

Sejarah Istana Bogor: Keajaiban Budaya yang Tersembunyi

Sejarah Istana Bogor – Istana Bogor merupakan keliru satu berasal dari 6 Istana Kepresidenan Republik Indonesia yang berada di lokasi Bogor, Jawa Barat. Istana ini bisa dikunjungi oleh masyarakat untuk nikmati perjalanan historis istana kepresidenan Indonesia, berjalan-jalan kira-kira istana, hingga berikan makan rusa-rusa yang ada di pekarangan. Saat ini, Istana Bogor merupakan daerah kediaman Presiden Joko Widodo sekaligus daerah untuk menyongsong tamu-tamu mutlak pemerintah Negara Indonesia. Bangunan ini merupakan keliru satu bangunan peninggalan Belanda yang tetap kokoh berdiri hingga pas ini.

Nahas, pada tanggal 10 Oktober 1834, Istana Bogor dulu rusak berat akibat gempa bumi. Lalu, pada th. 1850, Istana Bogor dibangun kembali. Selanjutnya, Pada th. 1870, Istana Bogor atau yang pada pas itu dikenal bersama dengan Istana Buitenzorg dijadikan daerah kediaman resmi berasal dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Setelah kemerdekaan Indonesia, Istana Kepresidenan Bogor merasa dipakai pemerintah Indonesia merasa th. 1950. Istana ini sesudah itu resmi diakses untuk umum atas restu berasal dari Presiden Soeharto pada th. 1968. Dalam pengoperasiannya, Istana Bogor bisa dikunjungi masyarakat hingga pas ini.

Sejarah Istana Bogor Yang Banyak Tidak Diketahui

Pembangunan Istana Bogor bermula berasal dari keinginan para pejabat Belanda di Batavia (Jakarta) untuk mencari wilayah tempat peristirahatan yang nyaman. Dengan suasana Batavia yang merasa sesak dan panas, mereka benar-benar mengidamkan tempat yang nyaman, sejuk, dan tidak ramai di luar Batavia. Pencarian wilayah pun dimulai. Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff juga keliru satu yang ikut serta terlibat. Pada 10 Agustus 1744, gubernur yang memerintah antara 1743-1750 ini sukses mendapatkan sebuah wilayah yang bagus dan strategis.

Baca juga: Wisata Air di Bogor Yang Menyediakan Kolam Air Yang Jernih

Namanya adalah Kampung Baroe, sebuah wilayah bekas Kerajaan Pajajaran yang ada di hulu Batavia. Selang setahun, yaitu pada 1745, sang gubernur pun memerintahkan pembangunan tempat persinggahan tersebut. Tempat ini ia namai Buitenzorg, yang bermakna bebas kasus atau kesulitan. Van Imhoff rupanya ikut terlibat di dalam pembuatan sketsanya. Ia mengadopsi arsitektur Blenheim Palace, yaitu kediaman Duke of Marlborough di Woodstock, Oxfordshire, Inggris. Bangunannya sendiri terdiri berasal dari tiga yang lantai yang dilengkapi dengan halaman luas dan terbuka.

Namun, sampai jaman jabatannya berakhir, ia belum bisa selesaikan bangunan yang menjadi cikal bakal Istana Bogor ini. Selain itu, pada th. 1750-1754 juga berjalan pemberontakan rakyat Banten di bawah pimpinan Kiai Tapa dan Ratu Bagus Buang. Kala itu, pasukan Banten menyerang sekaligus membakar kawasan Kampung Baroe sampai membawa dampak rusaknya pada Buitenzorg. Pengganti van Imhoff, Jacob Mossel yang menjabat antara 1750-1761, lantas melanjutkan pembangunan Buitenzorg yang udah rusak berat dengan selamanya menjaga arsitekturnya. Sejak itu, bangunan yang kini menjadi Istana Bogor konsisten mengalami perbaikan dan perluasan berasal dari jaman ke masa. Bangunan yang mulanya hanya tempat peristirahatan pun beralih menjadi istana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *